Sempat dinilai tak bakal berkembang di skuat inti Feyenoord Rotterdam, Daryl Janmaat tidak menyerah dan harus melalui jalan memutar sebelum akhirnya kini menjadi langganan bek kanan timnas Belanda.
"DOSSIER" | |
Tanggal lahir: 22 Juli 1989 Posisi: Bek kanan | |
REKOR MUSIM 2012/13 DI LIGA | |
PENAMPILAN (INTI) MENIT BERMAIN GOL ASSIST AKURASI UMPAN KARTU KUNING/MERAH | 33 (33) 2877 3 4 74% 5/1 |
RIWAYAT KARIER (Laga/Gol) | |
2012/13: Feyenoord 2011/12: Heerenveen 2010/11: Heerenveen 2009/10: Heerenveen 2008/09: Heerenveen 2007/08: ADO Den Haag | 39/3 27/3 25/3 33/1 13/1 25/2 |
Posisi bek kanan Oranje selama ini identik dengan Gregory van der Wiel yang tampil apik selama Piala Dunia 2010. Tetapi bencana Euro 2012 membuat nama bek Paris Saint-Germain itu terpinggirkan. Muncul nama Janmaat saat pertandingan perdana kualifikasi Piala Dunia 2014 menghadapi Turki. Bek 23 tahun itu tidak tampil memukau, cenderung gugup, dan beberapa kali kewalahan menghadapi serbuan cepat pemain lawan.
Sekali lagi Janmaat tidak menyerah. Ketika terbuang dari akademi Feyenoord, Janmaat membela ADO Den Haag selama musim 2007/08. Hanya semusim di sana karena kemampuannya diendus SC Heerenveen. Puncak penampilan Janmaat di Friesland baru muncul di musim 2011/12 ketika tampil impresif sehingga Feyenoord berhasrat mendapatkannya kembali.
Pemain kelahiran Leidschendam ini punya naluri menyerang yang bagus. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan fisik yang oke sehingga dapat membantu pertahanan. Tubuhnya yang setinggi 185 cm memang tampak terlalu besar untuk ukuran seorang bek kanan. Sejak bergabung lagi ke Feyenoord, Janmaat selalu menjadi andalan di posisinya dan tak tergantikan.
Keinginan terus memperbaiki diri itulah yang menuai kepercayaan dari Louis van Gaal. Usai debut melawan Turki, Janmaat tetap menjadi bek kanan utama Oranje di pertandingan-pertandingan berikutnya sehingga total kini dia sudah mengumpulkan enam caps.
Bersama sederetan bintang muda Feyenoord lainnya, Janmaat siap bersinar terang sebagai salah satu pemain top di sektornya.
Kelebihan: Dengan ukuran fisiknya, Janmaat bukanlah pemain yang mengandalkan kecepatan. Kelebihan yang dimilikinya terletak pada pengambilan posisi yang tepat saat harus membantu serangan. Umpan-umpan silangnya terukur. Terkadang dia muncul menyeruak di pertahanan lawan untuk memberikan tendangan mengejutkan. Cara ini nyaris membuahkan gol perdananya untuk Belanda saat beruji coba melawan Jerman akhir tahun lalu.
Kelemahan: Selain tidak cepat, Janmaat juga masih tampak lemah saat pengaturan bertahan. Seperti pada pertandingan melawan Turki, Janmaat keteteran menghadapi pemain lawan yang cepat serta mengandalkan kemampuan teknik.
Peluang pindah: Janmaat baru semusim membela Feyenoord dengan sisa kontrak sampai 2015 sehingga muncul pertanyaan apakah dia benar-benar perlu berganti klub saat ini? Apakah Feyenoord mau melepasnya? Di tengah semua spekulasi itu, minat dari klub-klub top seperti Arsenal, Tottenham Hotspur, hingga Juventus bermunculan. Kabarnya, banderol yang dipatok untuk pemain ini terbilang murah, yaitu "hanya" £6 juta. Tak heran jika klub-klub berebutan mengincarnya. Namun, seperti yang diungkap sang agen, belum ada tawaran yang nyata untuk Janmaat. "Banyak klub memantaunya, tapi saat ini tidak ada tawaran resmi dan tidak ada negosiasi yang sedang berjalan," tegas Karel Jansen.
"Janmaat menjadi teladan pemain lain, dia selalu berupaya merebut bola. Awalnya saya tak menyangka dia menjadi andalan Feyenoord dan timnas Belanda."
- Wim van Hanegem, legenda Feyenoord
|
PARA PEMBURU |
Arsenal: Setelah Bacary Sagna mulai menurun dan siap dilepas, Arsenal mencari bek kanan baru. Janmaat menjadi salah satu yang diincar selain bek Borussia Dortmund, Lukasz Piszczek. Janmaat dapat menjadi solusi bagi Gunners dan sepakbola fisik khas Liga Primer Inggris tampaknya bukan masalah buatnya. Namun, hingga sekarang minat Arsenal masih sebatas rumor sehingga masih harus ditunggu perkembangannya. Kans: 25%.
Juventus: Diakui agen Karel Jansen kalau Juventus menjadi salah satu dari klub Italia yang tertarik mengajak Janmaat bergabung. Ketertarikan Juve bermula dari keinginan Antonio Conte mengubah sistem 3-5-2 menjadi 4-3-3 musim mendatang. Keraguan memang muncul jika Janmaat harus beradaptasi dengan formasi 3-5-2 karena membutuhkan keseimbangan porsi antara bertahan dan menyerang. Tapi, penampilan Janmaat dapat lebih baik jika bermain dengan formasi 4-3-3. Kans: 25%.
"Saya ingin mencontoh Philipp Lahm. Menyerang dan bertahan, tak pernah kehilangan bola, dan juga tak pernah kalah duel."
- Daryl Janmaat
|
0 komentar:
Posting Komentar