Rabu, 23 April 2014

Pemain Terbaik Eredivisie Speelronde 30: Ricardo Van Rhijn




Ricardo van Rhijn memang tidak mencetak gol ketika Ajax Amsterdam sukses menggulung FC Twente 3-0 pada lanjutan Eredivisie Belanda Speelronde 30, Minggu (30/3) lalu, tetapi perannya tidak bisa dikesampingkan.

Kemenangan atas Twente sangat penting bagi Ajax karena kini mereka di ambang kesuksesan merebut gelar juara liga untuk kali keempat berturut-turut.

Meski Ajax menang telak, Twente lebih banyak menguasai pertandingan serta menciptakan peluang. Tim tamu kecolongan ketika Stefano Denswil sukses meneruskan bola tendangan bebas Lasse Schone untuk membuka kedudukan pada menit ke-29. Youness Mokhtar berpeluang menyamakan skor enam menit berselang. Sayangnya, tendangan keras kaki kirinya menghantam tiang.

Penampilan Van Rhijn sepanjang babak pertama begitu hidup. Tidak hanya berjerih payah membendung serbuan Twente, tetapi juga menjadi bantuan penting saat menyerang. Kerja samanya dengan Ricardo Kishna dan Bojan Krkic hampir saja membuahkan gol bagi Ajax.

Di babak kedua Van Rhijn mempertahankan ritme permainan. Ketika Ajax terus menerus digempur Twente selepas jeda, Van Rhijn membuat para pendukung tuan rumah bernafas lega. Menit 58, Van Rhijn terlepas di sektor kanan menerima sodoran Bojan Krkic yang diawali dari sebuah serangan balik. Alih-alih menembak langsung, Van Rhijn menyodorkan bola untuk diselesaikan dengan mudah oleh Schone.

Gol ketiga Ajax yang lahir tujuh menit kemudian juga tidak lepas dari andil Van Rhijn. Dia berlari dari wilayah pertahanan sendiri, lagi-lagi dari sebuah serangan balik, sehingga menarik perhatian para pemain belakang Twente. Bojan yang menerima sodoran dari Davy Klaassen dengan leluasa memperoleh ruang tembak untuk memantapkan keunggulan Ajax.

Ajax kini unggul delapan poin di puncak klasemen. Gelar juara bisa dipastikan akhir pekan ini saat bertandang ke markas Vitesse Arnhem. Namun, sebelumnya, Ajax harus lebih dahulu memastikan poin penuh pada laga tunda Speelronde 29 di markas RKC Waalwijk.

Kerja keras Van Rhijn harus diacungi jempol. Bermain dengan kondisi flu perut yang dialaminya sehari sebelum pertandingan, bek kanan 22 tahun ini tetap tampil prima. Meski sebenarnya Van Rhijn sempat muntah di atas lapangan akibat tingginya intensitas pertandingan.

"Gol-gol yang kami ciptakan di babak kedua merupakan contoh jelas dari serangan balik cepat yang jarang kami lakukan," ujar pelatih Frank de Boer memberikan pujian kepada anak buahnya.

"Kedua tim bermain ketat, apalagi pertandingan berjalan penuh intensitas. Contohnya saja Van Rhijn sampai harus muntah-muntah di lapangan. Hari ini menjadi langkah yang bagus buat kami."

0 komentar:

Posting Komentar